Pandemi COVID-19 bukan hanya krisis kesehatan global, namun telah mempengaruhi hampir semua sektor dalam kehidupan manusia. Kita tidak tahu kapan krisis ini akan berakhir. Namun, kita tahu ia mengubah cara kita bekerja, melakukan perjalanan, belajar, dan berinteraksi satu sama lain.
Kita sering mendengar peringatan dalam kehidupan sehari-hari mengenai praktik kesehatan fisik yang seharusnya. Namun di luar itu, apakah Anda mempertimbangkan pula “higiene digital” dalam keseharian? Mengingat pandemi juga telah memaksa kita mengadopsi teknologi baru, kita perlu memikirkan kesehatan peralatan dan perangkat lunak, yang telah menjadi penyambung fisik diri kita.
Serupa dengan peringatan mencuci tangan teratur setidaknya selama 20 detik, kita juga perlu memeriksa “kebersihan” dan keamanan berbagai peralatan dan perangkat lunak. Kesehatan digital adalah garis pertahanan awal yang penting untuk melawan ancaman digital yang terus berkembang, seperti surel yang membahayakan penerimanya, rekayasa sosial, pengelabuan, pelecehan siber, peretasan akun dan peralatan, pencurian data pribadi, dan sebagainya. Kenyataannya mayoritas pelanggaran dan peretasan data disebabkan oleh kesalahan manusia. Kita bisa melihat adanya peningkatan serangan siber skala global selama krisis COVID-19, contohnya malware yang menyaru sebagai peta korona virus.
Kami akan mengajak Anda menjaga keamanan dan kesehatan melawan virus-virus digital, sekaligus menawarkan beberapa alternatif yang lebih aman berdasarkan pengalaman kami.
Menyusul kondisi banyaknya orang yang berpindah kerja di rumah (WFH), saat ini kesempatan yang tepat untuk mempertimbangkan ulang aspek-aspek kesehatan digital, memastikan ruang kerja daring kita aman, dan informasi pribadi maupun organisasi tetap aman. Berikut daftar yang bisa membantu kita memeriksa kelayakan, juga apa yang perlu kita lakukan sebelum mulai bekerja:
Bacalah “Panduan dari Front Line Defenders’ jika Anda tertarik untuk melindungi diri anda saat bekerja dari rumah.
Apa yang telah kami tuliskan sejauh ini adalah praktik-praktik kesehatan digital yang dapat kita lakukan untuk diri kita sendiri. Namun, bekerja jarak jauh juga memungkinkan kita bekerja dengan orang lain yang tidak menerapkan pengelolaan kesehatan digital seperti kita.
Apakah ada alat-alat kerja kolaboratif yang aman, bisa dipercaya, dan layak untuk kerja jarak jauh? Kami di EngageMedia telah membuat rekomendasi ini, namun pertanyaan ini mesti diakui tidak memiliki jawaban yang pasti. Artikel dari organisasi Tactical Tech berjudul “Technology is Stupid” dengan baik menyatakan seperti ini: “Gagasan bahwa di luar sana akan ada alat-alat yang akan selalu dapat bekerja untuk semua, di manapun, kapanpun; yang tak butuh pengetahuan ekstra dan tambahan infrastruktur; yang terbuka dan adil dan melindungi para penggunanya setiap waktu adalah sebuah mimpi yang belum lagi terwujud.”
Meski kita belum memiliki alat-alat yang sempurna yang sepenuhnya aman dan ramah bagi penggunanya, kami membuat juga daftar alat-alat alternatif yang cukup baik digunakan untuk kerja jarak jauh. Kami anjurkan Anda untuk membaca artikel ini untuk meningkatkan pengetahuan Anda tentang cara kerja peralatan dan perangkat daring, dan memperkuat semangat agar lebih berhati-hati selama pandemi COVID-19.
Berhubungan lewat internet selalu menjadi aktivitas dengan berbagai risiko. Dengan berada daring, anda terus dilacak dan data anda tak pernah sepenuhnya aman. Untuk saat ini, tak ada langkah yang terbukti ampuh untuk menjaga Anda tetap aman secara daring, sehingga kita tidak boleh teledor soal keamanan digital.
Saat memilih perangkat mana yang akan kita pakai di dalam ruang kerja daring kita, selalu baik untuk meninjau kebijakan keamanan layanan tersebut, dan memeriksa dengan seksama tipe enkripsi apa yang dipakai di dalamnya. Banyak perusahaan teknologi dan pengembang perangkat lunak berusaha menyoroti kemampuan enkripsi aplikasinya. Namun mesti kita catat, tidak semua jenis enkripsi setara satu sama lain, dan banyak dari perusahaan perangkat lunak ini terbiasa memasang enkripsi yang tidak end-to-end. Sebagai contohnya, aplikasi konperensi video Zoom yang sebenarnya tidak menerapkan enkripsi end-to-end, yang maknanya, siapapun dapat memata-matai pertemuan daring Anda.
Akhir kata, keamanan digital merupakan konsepsi subyektif. Apa yang kita gunakan pada akhirnya bergantung pada perspektif kebutuhan dan gaya hidup kita. Kita punya kekuatan untuk menarik garis batas, kemudian memilih alat apa yang akan kita gunakan.
Jika anda ingin menemukan lebih banyak lagi peralatan, kabarkan kepada kami! Kami akan terus memutakhirkan artikel ini segera setelah ada rekomendasi paling baru dan adanya perbaikan keamanan. Semakin kita mempraktikkan kesehatan digital bersama-sama, semakin aman kita semua.
Darika Bamrungchok adalah Digital Rights Manager (Mekong) EngageMedia, tinggal di Bangkok. Ia memimpin program hak-hak dan keamanan digital di Thailand. Minatnya terutama tentang teknologi dan penegakan Hak Asasi Manusia yang terkungkung rezim otoritarian modern.